Arsitektur pada Data Warehouse

Nama / NIM : Ida Bagus Putu Rama Agastya / 1805551018

Mata Kuliah : Data Warehouse

Nama Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

Jurusan     : Teknologi Informasi

Fakultas    : Teknik

Universitas : Universitas Udayana


Data Warehouse menurut Bill Inmon dan Ralph
  • Bill Inmon : DW memiliki 6 sifat utama : subject oriented, integrated, process oriented, time variant, accessible, non volatile.
  • Data Warehouse mengumpulkan data dari sumber – sumber transaksional (OLTP) untuk kebutuhan query dan analisa data → OLAP
Berikut adalah kepanjangan dan definisi singkat dari OLTP dan OLAP :
  • OLTP :  On Line Transactional Processing yang merupakan data - data transaksional
  • OLAP : On Line Analytical Processing merupakan query dan analisa yaitu dengan memperhatikan historis data
Database biasa dan datawarehouse itu berbeda, berikut adalah contoh perbedaannya, pada ebuah database biasa, setiap entri data pada tabel di dalam database akan dilakukan penumpukan data (timpa) apabila terjadi edit/update Pada Data Warehouse, entry data ke n apabila dilakukan pengeditan/perubahan, akan disimpan sebagai entry ke n+1 dengan disertai catatan waktu, proses, dan subyeknya.

Data Warehouse : Basic Architecture 



Diperkenalkan oleh Oracle, arsitektur dasar  terdiri atas 3 bagian :
  1. Data Source(Sumber data) : data dari sistem transaksi, file, berkas-berkas dan dokumen digital dan lain-lain
  2. Warehouse (Tempat data digudangkan) : bagian ini memuat metadata, summary data, raw data, tempat semua data dimasukan.
  3. User (Pengguna) :  user adalah pengguna yg akan menentukan, data tersebut mau dikemanakan, untuk apa saja, user terbagi menjadi 3 yaitu analyst yang bertugas menganalisa data, mining yaitu untuk memperoleh knowledge dari data sesuai pola yang ditentukan, dan reporting yang menyampaikan laporan sesuai hasil analisa dan mining
Data Warehouse : Staging Area Architecture
Konsep staging area ini juga diperkenalkan oleh Oracle, konsep dasarnya adalah penambahan Staging Area untuk menampung data – data dari sumber data transaksional, sebelum diteruskan ke warehouse data-data masih kurang rapi dan masih 'kotor' sehingga sebelum dimasukan, data dibersihkan, dirapikan  sesuai dengan kebutuhan. Implementasinya dapat secara pragmatically (pemrograman) maupun dengan penambahan modul pada sistem Data Warehouse.


Data Warehouse : Staging Area Architecture + Data Mart Architecture 

Setelah data dirapikan dan dibersihkan pada staging area, tapi terkadang masih ada yang sedikit dirty (kotor) dan jumlahnya besar,  besar ini menjadikan konsumsi resource komputasi jg besar maka perlu dipecah, apalagi kebutuhan pengguna di suatu instansi/perusahaan biasanya berbeda setiap unitnya, maka perlu dibuat data mart, sebagai sebuah data warehouse versi kecil di dalam suatu sistem data warehouse yg terintegrasi. Tujuannya data mart ini adalah untuk proses analisa data, pemberian solusi dan lain-lain

Sumber Data pada Data Warehouse

Data yang tersimpan pada data warehouse dapat berusumber dari mana saja, dapat dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal, berikut penjelasannya :
  1. Sumber Internal : adalah data yang berasal dari sistem transaksional, file scan,dokumen office,  dan file lain yang bersumber dari jaringan internal atau intranet perusahaan.
  2. Sumber Eksternal : adalah data yang berasal dari komputer atau server yang terhubung melalui jaringan publik atau internet untuk kemudian digudangkan ke dalam sistem data warehouse di jaringan lokal atau intranet perusahaan 

Referensi :

I Putu Agus Eka Pratama. Handbook Data Warehouse. Penerbit Informatika. Bandung. 2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Data Warehouse dan Perbedaannya dengan Big Data

Data Mart, Model Pengembangan Data Ware House dan Data Multi Dimensi